Pages

Featured Posts

Senin, 27 Juni 2011

sepenggal cerita seorang perempuan yang sakit hati

sering aku merasa, mengerti seseorang itu membuat aku sakit hati.
terkadang aku ingin sekali hidup seperti kehidupan ku dulu, selalu di mengerti dan jarang memiikirkan oranag lain, aku selalu melakukaan apa yang ingin aku lakukan.
tapi sekarang aku merasa kalaau aku bukan lah aku yang sebenarnya, aku mencoba untuk mengerti seseorang sehingga membuat aku sakit hati dan serasa memiliki baanyak masalah dan pikiran.
semakin aku mengerti dia, semakin dia tidak pernah mengerti aku, aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik untuk nya, namun tetap saja aku selalu salah dan membuatnya  bosan dan jenuh. hampir aku menyerah dan ingin menjalani hidupku seperti dulu. karena aku merasa lelah dengan keadaan yg seperti ini.
aku hanya ingin di mengerti dan di sayang bukan selalu di caci dan dimaki, aku hanya wanita biasa yang tidak bisa setegar wonder women.
jika kamu ingin mengajari aku untuk menjadi wanita yang tegar mungkin bukan dengan cara seperti ini, aku harus selalu mengikuti alur fikiran mu yang jelas dan sangat jelas berbeda dengan alur fikiran ku, itu yang membuat aku tersiksa.
semoga kamu bisa memahami dan mengerti apa yang aku mau, tidak hanya apaa yang menjadi mauu mu. jangan terlalu egois tolong lihat aku sebagai wanita jangan kau lihaat aku sebagai oraang yang sayang sama kamu. lihat aku sebagai wanita yang berfikir dengan perasaan bukan dengan logika.
 perlakukan aku seperti teman mu jangan perlakukan aku sebagai wanita yang mengemis cinta mu.
mengeri = sakit hati
apakah aku yang benar2 terlalu egos karena berfikiran seperti ini.?

Sabtu, 28 Mei 2011

konflik antara dept collector citibank dengan nasaabah citibank (Irzen Okta)


A.    Latar Belakang
  Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote,Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
         Citibank merupakan salah satu bank swasta milik asing, Citibank didirikan pada 1812 sebagai Bank Kota New York. Pada 1894 menjadi bank terbesar di Amerika Serikat. Pada 1902 mulai mengadakan perluasan ke seluruh dunia dan menjadi bank pertama di AS yang memiliki departemen luar negeri. Pada 1930 dia menjadi bank terbesar di dunia dengan lebih dari 100 cabang di 23 negara. Dan mengubah namanya menjadi The First National City Bank of New York pada 1955, dan kemudian menjadi First National City Bank pada 1962 dan menjadi Citibank pada 1976.
         Citibank merupakan bank Amerika Serikat pertama yang memperkenalkan ATM di 1970-an, dalam rangka pengurangan "teller" manusia dan memberikan akses akun 24-jam. Citibank sekarang ini adalah konsumen dan perusahaan bank dari jasa finansial raksasa Citigroup, perusahaan terbesar jenisnya di dunia. Citibank beroperasi di lebih dari 50 negara di dunia. Lebih dari setengah dari 1.400 kantornya berada di AS, kebanyakan di New York, New York, Chicago, Illinois, Miami, Florida, dan Washington, DC, dan juga di California.
Namun saat ini citra citibank semakin buruk akibat kasus penggelapan dana milik nasabah yang dilakukan oleh Melinda Dee dan sekarang ditambah dengan kasus tewasnya  seorang nasabah Citibank yaitu Irzen Octa, Sekretaris Jenderal Partai Pemersatu Bangsa (PPB) yang dilakukan oleh debt collector citibank. Kasus meninggalnya nasabah citibank yang dilakukan oleh kelompok debt collector merupakan tindakan yang sangat fatal.
Keberadaan debt Collector (Penagih/Depkolektor) secara hukum sejak dulu hingga sekarang masih belum jelas. Jika hukum berjalan dengan adil dan baik, maka jasa dept collector sebenarnya tidak terlalu di butuhkan. Namun masih ada pihak yang cenderung memanfaatkan jasa debt collector karena memang tidak  mau memanfaatkan lembaga hukum yang sah.
Citibank sebagai lembaga perbankkan yang besar, jika ingin menggunakan jasa deptcollector untuk menangani urusan hutang piutang maka seharusnya pihak citibank harus memiliki aturan-aturan yang jelas dan ketat, agar kelompok deptcollector tidak seenaknya dalam bertindak menjalankan tugas. Sehingga kasus seperti Irzen Octa tidak perlu terulangi lagi.

B.     Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang masalah yang telah kami paparkan diatas,maka rumusan masalahnya adalah :
1.      Bagaimanakah konflik yang terjadi antara Debt Collector Citibank dan nasabah Citibank yang mengalami tindak kekerasan?
2.      Bagaimanakah solusi dari konflik yang terjadi antara Debt Collector Citibank dan nasabah Citibank ?

C.    Kerangka Dasar Teori
Kerangka Teori adalah dasar pemikiran atau sekumpulan konsep untuk menerangkan suatu peristiwa atau kejadian dan berusaha menggambarkan serangkaian konsep menjadi suatu penjelasan yang menunjukkan bagaimana konsep-konsep tersebut berhubungan (Wiersman :1986).
            Dalam karya ilmiah ini akan digunakan beberapa teori sebagai kerangka pemikiran,teori-teori tersebut adalah:
1.      a. Konflik adalah suatu benturan antara berbagai nilai dan kepentingan tertentu (Waridah dan Isdiyono : 2005).
b. Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).
c. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
2.      Bank
           Bank adalah lembaga keuangan yang bersifat highly leveraged,yang berarti bahwa sebagian besar berasal dari deposito,pinjaman non deposito,saham biasa dan laba ditahan (Fabozzi,Modigliani dan Ferri 1999).
Bank badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk          simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau    bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak         (Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10           November 1998 tentang perbankan).
3.      Debt Collector
           Debt Collector merupakan kumpulan orang-orang yang menjual jasa untuk menagih hutang seseorang atau lembaga yang menyewa jasa mereka,dengan gaya preman.
4.      Nasabah
           Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank, nasabah debitur adalah nasabah yang memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsio syariah atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian bank dan nasabah yang bersangkutan.
5.      Tindakan
Tindakan adalah mekanisme dari suatu pengamatan yang muncul dari persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan suatu tindakan.
Tindakan mempunyai beberapa tingkatan yaitu :
a.       Persepsi (perception) yaitu mengenal dan memilih berbagai objek yang akan dilakukan
b.      Respon terpimpin yaitu melakukan segala sesuatu sesuai dengan urutan yang benar.
c.       Mekanisme yaitu melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis
d.      Adaptasi yaitu suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembng dan dilakukan dengan baik (Notoatmojo Soekidjo 2007)
6.      Kekerasan
            Kekerasan adalah tindakan yang dilakukan oleh atu untuk kepentingan suatu kelompok tertentu dengan maksud melemahkan atau bahkan menghancurkan kekuasaan dari kelompok lain, ini ditandai dengan terjadinya pertumpahan darah,pergulatan fisik atau pengrusakan barang-barang (Nasikun 2006).

D.    Pembahasan
1.      Bagaimanakah konflik yang terjadi antara Debt Collector Citibank dan nasabah Citibank yang mengalami tindak kekerasan?
                  Debt collector merupakan pekerjaan jasa yang lebih cenderung dengan pengarahan fisik dan kekerasan. Korban-korban kekejaman debt collector tidak hanya menderita harta benda, cedera fisik, tetapi banyak juga korban kekejaman debt collector hingga meninggal dunia dan diperlakukan secara tidak manusiawi seperti yang terjadi pada kasus ini,dimana meninggalnya nasabah Citibank yaitu Irzen Octa akibat tindak kekerasan yang dilakukan oleh debt collector citibank.
Namun jasa Debt collector ternyata banyak disukai oleh para pengusaha dan perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan, jasa perkreditan automotif, elektronika, perumahan, dan jasa-jasa perkreditan lainnya. Bukan itu saja, jasa Depkolektor juga sering dibutuhkan oleh seseorang yang memiliki masalah dengan pihak lain pada persoalan hutang piutang uang atau barang.
              Konflik yang terjadi antara Debt Collector Citibank dan nasabah Citibank yang menyebabkan tewasnya salah satu nasabahnya yaitu irzen octa merupakan peristiwa yang sangat disayangkan. Apalagi dalam kasusu ini pihak debitur sudah memilki dan menunjukan etikat baik yaitu dengan irjen okta mendatangi pihak citibank secara langsung untuk menanyakan kewajibannya terkait dengan hutang piutangnya.  Namun setelah mendatangi kantor Citibank di Menara Jamsostek, Jalan Gatot Subroto Jakarta, Irzen Octa mendapatkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh tiga orang jasa Debt Collector  citibank.
                                Menurut kelompok kami konflik yang terjadi antara debt collector Citibank dengan nasabahnya merupakan jenis konflik antar individu dengan kelompok,yaitu Irzen Octa dan pihak debt collector. Dimana dalam konflik ini seorang nasabah citibank yaitu Irzen Octa sebenarnya dengan kemauannya sendiri dan tanpa paksaan datang ke Citibank untuk menanyakan tentang hutang piutangnya, sehingga kelompok debt collector diduga merasa di rugikan karena dengan sikap Irezen Octa yang demikian maka kelompok debt collector tersebut akan mendapatkan bayaran yang dapat dikatakan tidak cukup banyak apabila dibandingkan dengan pendapatan mereka jika pembayaran hutang piutang nasabah Citibank dilakukan oleh pihak mereka yaitu Debt collector.
Biasanya dalam perjanjian kerjasama  antara pihak pengguna jasa debt collector dengan pihak jasa Depkolektor itu sendiri ada transaksi bagi hasil, yaitu apabila pihak jasa debt collectorr berhasil melakukan penekanan kepada pihak penghutang dan bisa terjadi  pembayaran hutang secara langsung ke pihak jasa debt collector, maka jasa debt collector tersebut akan mendapatkan pembagian hasil sebesar 30 sampai dengan 50 persen dari jumlah tagihan yang berhasil ditagihnya ( Adidharta 2011). Sehingga dengan dugaan demikianlah yang melatarbelakangi tindak kekerasan yang dilakukan oleh debt collector Citibank hingga menyebabkan meninggalnya Irzen Octa.
Menurut teori knikci dan knicken, konflik antara debt collector citibank dan nasabah citibank (Irzen Okta) termasuk dalam jenis konflik Dominating, dimana dalam kasus ini kelompok debt collector tidak peduli dengan orang lain,hal ini terlihat jelas karena akibat sikap para debt collector tersebut yang melakukan tindak kekerasan terhadap nasabahnya bahkan hingga menyebabkan kamatian.
              Pada kasus ini, saya lebih cendrung melihat menggunakan paradigma Tradisonalisme karena dalam konflik ini terlihat sangat buruk, jahat,menimbulkan kerusakan dan bahkan menimbulkan kekerasan hingga menyebabkan kematian, sehingga konflik harus dihilangkan.
Pada dasarnya pekerjaan Debt collector itu ada beberapa tingkatan, yaitu :
Ø  Desk Collector
Pada tingkatan desk Collector ini hanya bertugas mengingatkan jatuh tempo kepada debitur bahwa sudah sampai pada tempo untuk membayar dan itu pun cukup dilakukan melalui media telphon  tidak perlu harus didatangi ke rumah debitur, dan menggunakan bahasa yang baik, sopan dan lembut.
Ø  Juru Tagih
Pada tingkatan ini cara yang dilakukan oleh depkolektor adalah kelanjutan dari tingkatan desk kolektor dimana cara kerjanya adalah dengan cara mendatangi rumah debitur untuk mengetahui bagaimana kondisi debitur dan kondisi keuangan debitur, kemudian kollektor memberikan pengerian kepada debitur tentang kewajiban pembayaran angsuran dan akibat dari keterlambatan apabila melakukan keterlambatan pembayaran. Selain itu kollektor juga memberikan tenggang waktu untuk mrmbayar angsurannya, biasanya tidak lebih dari tujuh hari, karena berhubungan dengan target-target yang harus di tempuh depkolektor.
Ditingkatan ini debitur juga dapat membayar langsung kepada kollektor, namun debitur harus meminta bukti bahwa sudah melakukan pembayaaran, namun bukti tersebut bukan berupa kwitasi yang ada di toko-toko.
Ø  Juru Sita
Dalam tingkatan ini kollektor biasanya terlihat tidak memilki perasaan atau terkesan negatif.  Karena pada tingkatan ini tugas dari kolektor adalah mengambil barang-barang beditur yang menjadi jaminan.
Jika dari pihak debitur sadar akan kewajibabnya dan memberikan barang-barang yang menjadi jaminan dengan suka rela maka kollektor tidak terkesan negatif. Namun jika debitur melakukan perlawanaan untuk mempertahankan barang-barang yang menjadi jaminan tersebut, maka kollektor harus melakukan dengan berbagai cara seperti membentak, mengambil dengan paksaan dan berbagai cara lainnya.
       Dalam kasus kartu kredit debitur memang tidak memilki barang untuk dijadikan jaminan, sehingga tidak ada tingkatan juru sita dalam kasus kartu kredit seperti kasus Irzen Okta. Kasus seperti itulah yang sering menimbulkan image yang kurang baik untuk kelompok kolektor yang menangani masalah kartu keredit. Jika dilihat dari segi hukum tindakan  yang dilakukan deptcollector tetap tidak di benarkan seperti memukul, merusak barang-barang, hingga melakukan hal yang terkecil seperti collektor mencemarkan nama baik debitur apalagi sampai harus menghilangkan nyawa.
2.    Bagaimanakah solusi dari konflik yang terjadi antara Debt Collector Citibank dan nasabah Citibank ?
     Menurut kelompok kami, sangat disayangkan pihak citibank sebagai perusahaan perbankkan dengan sekala yang mendunia masih menggunakan jasa deptcollector.  Seharusnya jika ingin menggunakan jasa deptcollector citibank harus  mempunyai analisa yang matang dengan segenap resiko produk yang dijual ke masyarakat untuk menjaga  apabila terjadi suatu tindakan yang diluar akal sampai melanggar hukum.
     Dengan adanya kasus ini pihak citibank harus memilki peraturan yang ketat, peraturan yang tidak boleh ditawar-tawar  dan sanksi yang tegas kepada kelompok deptcollector agar kelompok debt collector tidak melakukan tindakan-tindakan kekerasan kepada para nasabah, serta pihak bank juga harus bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu tindakan yang buruk yang dilakukan oleh para debt collector tersebut.
     Selain itu Pemerintah juga harus memperjelas keberadaan debcollector secara hukum, dan tidak hanya pihak lembaga yang bergerak dalam bidang perbankkan saja yang membuat peraturan untuk Debcollector namun Pemerintah juga harus membuat peraturan dan sanksi yang tegas tentang bagaimana prosedur yang harus dilakukan debcollector dalam melakukan tugaasnya dalam menagih hutang.

               







Daftar Pustaka

Ayobicara.2011. tips menghadapi debt collector(online).(Diakses 22 April 2011). Ditemukan pada: http://ayobicara.com/tips-menghadapi-debt-collector.html
Blogspot. 2011.Pengertian kerangka teori dan konsep menurut beberapa ahli(Online).(Diakses pada 22 april 2011).Ditemukan pada: http://novitaadadisini.blogspot.com/2011/01/pengertian-kerangka-teori-dan-konep.html
Chapter II.2011.tinjauan pustaka: Tindakan(online).(Diakses 22 April 2011).Ditemukan Pada: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19223/4/Chapter%20II.pdf
Fabozzi FJ,Modigliani F,Ferri MG.1999.Pasar dan Lembaga Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Nasikun.1984.Sistem Sosial Indonesia. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Opini.2011.Debt Collector Makan Korban Sekjen PPB Tewas (Online).(Diakses 21 April 2011).Ditemukan Pada : http://regional.kompasiana.com/2011/04/08/debt-collector-citibank-makan-korban-sekjen-ppb-tewas/
Pitaloka,RD.2004.Kekerasan Negara Menular ke Masyarakat.Yogyakarta : Galang Press.
Shovoong.2011. Debt Collector dan Premanisme(online).(diakses 20 April 2011). Ditemukan pada: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2143795-debt-collector-dan-premanisme/
Waridah S,Sunarto,Isdiyono.2005.Sosiologi.Jakarta : Bumi Aksara.
Wikipedia.2011.bank(online).(Diakses 22 april 2011).Ditemukan pada: http://id.wikipedia.org/wiki/Bank.
Wikipedia.2011.citibank(online).(Diakses 22 april 2011). Ditemukan pada: http://id.wikipedia.org/wiki/Citibank
Wikipedia.2011.konflik(online).(Diakses 19 April 2011). Ditemukan pada: http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
http://www.komisiinformasi.go.id/assets/data/arsip/uu-bank-10-1998.pdf

Kamis, 26 Mei 2011

Prilaku Kinerja Tim Sukses dalam PEMILU Presiden BEM 2009-2010


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah

Pemilihan Presiden BEM Universities Muhamadyah Yogyakarta merupakan moment penting untuk di ketahui oleh mahasiswa, karena mahasiswalah yang harus memilih siapa yang menjadi pemimpinnya sendiri. Mahasiswa harus tahu apa visi dan misi yang di bawa oleh masing-masing calon Presiden untuk menjadi tolak ukur dalam menentukan pilihan. Selain itu juga mahasiswa harus tahu apa manfaat dari terbentuknya atau apa manfaat dari adanya Presiden BEM Universitas itu sendiri untuk mereka, karena itu juga termasuk factor pendorong agar mahasiswa mau ikut serta atau mau ikut menyukseskan Pemilu tersebut. Agar semua mahasiswa tahu tantang apa visi misi dan manfaat dari Presiden BEM tersebut maka Tim sukses dari masing-masing Partai Politik harus bekerja untuk mensosialisasikannya, tim sukses harus bekerja agar jagoan atau calon yang di ajukan dari Partainya mendapatkan suara yang banyak dan bisa menjadi Presiden BEM Universitas.
Namun, dalam kenyatanya banyak Mahasiswa atau bahkan hampir sebagian dari mahasiswa tidak tau apa manfaat dari terbentuknya Presiden BEM tersebut, mereka merasa selama kuliah di Universitas Muhamadyah tidak merasakan manfaaat dari adanya Presiden BEM tersebut, sehingga mereka beranggapan sama saja ada atau tidaknya Presiden BEM dalam suatu Universitas. Dalam hal ini yang menjadi menarik untuk di teliti adalah, mengapa sampai bisa mahasiswa atau sebagaian mahasiswa tidak tahu atau tidak peduli dengan adanya Pemilu Presiden BEM. Bagaimanakah kerja dari tim sukses masing-masing Partai Politik. Apakah mereka sudah bekerja secara maksimal.? Hal seperti ini sangat memprihatinkan.
Dalam penelitian ini kami menggunakan Pendekatan Behavioralist, karena kami meneliti tentang tingkah laku para tim sukses dalam menjalakan tugasnya untuk mensosialisasikan visi misi dan calon yang akan menjadi Presiden BEM Universitas Muhamadyah Yogyakarta.
Tujuan penelitian yang kami gunakan adalah Penelitian Deskriptif, karena kami ingin mengetahui gambaran suatu fenomena secara jelas , dan pada penelitian ini kami fokuskan pada pertanyan bagaimana (how) dan siapa (who).




B.     Rumusan Masalah
1.      Seberapa maksimalkah kinerja Tim sukses yang telah di lakuakan untuk memenagkan Pemilu Presiden BEM?
2.      Apa saja yang telah Tim Sukses lakukan  untuk memenagkan Pemilu Presiden BEM?
3.      Kendala apa yang menghambat sehingga Tim Sukses menjadi tidak maksimal
4.      Kekuatan apa saja yang di miliki tim sukses untuk memenangkan Pemilu Presiden BEM Universitas Muhamaddyah Yogyakarta.

C.Kerangka Dasar Teori
A. Pengertian prilaku
            Prilaku manusia adalah suatu aktifitas manusia itu sendiri (soekidjo. N. 1993:55) . secara oprasional prilaku dapat di katakana sebagai respons organisme atau seseorang terhadap rangsangn suatu subjek tersebut (sukidjo .N. 1993 : 58). Prilaku dia artikasn sebagai aksi reaksi organism terhadap lingkungannya. Prilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang di perlukan untuk menimbulkan reaksi yakni yang di sebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau prilaku tertentu. ( Notoatmojo ,S 1997:60)
            Prilaku adalah tindakan suatu organism yang dapat di amati atau bahkan dapat di pelajari. (Robert Kwik, 1974 ). Prilaku pada hakekatnya adalah proses interaksi individu dengan lingkungannya. (Sri Kusmiati dan Desminiarti 1990:1). Prilaku manusia adalah aktifitas manusia yang timbul karena adanya stimulus serta respos yang dapat di amati secara lansung maupun tidak langsung .( Sunaryo 2004:3)

B.     Pengertian Kinerja
Kinerja atau prestasi kerja berasal dari pengertian performance. Kinerja adlah cara melakukan pekerjaan dan hasil yang di capai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adlah mengenai apa yang di kerjakan dan bagaimana cara mengerjakanya. Kinerja adlah hasil pekerjaa yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi. Kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi (Amstrong dan Barong 1998:15 ).
Pengertian Kinerja mnurut Anwar Prabu Mangku Negara (200:67) adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas yang di capai seorang pegawa dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Hasibun Melayu (2001:34) mengemukaakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang di capai seseorang seseorang dalam melaksanakan tugasnya yang di bebankan kepadanya yang di dasarkan atas kecakapn, pengalaman dan kesungguhan.
Kinerja merupakan tanggung jawab setiap individu terhadap pekerjaanya. Membantu mengharapkan mendefinisikan kinerja, mengushakan kerangka kerja bagi supervisor dan pekerja saling berkomunikasi. (Prof, Dr, wibowo. SE, M Phil 2007:42)
Dengan pemahaman kinerja di atas dapat di simpulkan bahwa kinerja adlah perumusan tujuan, terdapat kerja sama, sifatnya berkelanjutan, terjadi komunikasi dua arah dan terjadi umpan balik. Polter dan lawer membuat rumusan kinerja sebagai hasil dari usaha dengan kemampuan. (Prof. Dr, Wibowo. SE, M Phil 2007:75)
The Achieve model di rumuskan oleh Hersey dan Blanchard dari pendapat beberapa pakar. John W. Atkinson mengatakan bahwa performance seseorang merupakan fungsi dari perkalian antara motivasi dan kemempuan. Dengan rumus : Kinerja = f (motivasi x kemampuan). (Prof. Dr. Wibowo,S.E., M.Phil., 2007 : 75)
Denagan pengertian bahwa salah satu factor rendah, maka kinerja seseorang pasti rendah pula. Berbicara mengenai kinerja (performance) kiranya dapat di simpulkan terdapat terminology tentang kinerja yaitu kinerja pegawai atau karyawan dan kinerja organisasi antara keduanya saling bersinergi, bahwa dapat dikatakan kinerja organisasi merupakan akumulasi dari kinerja individu yang bersangkutan.
C.     Pengertian Tim Sukses
Tim sukses merupakan sekelompok orang yang memiliki tanggung jawab untuk mensosialisasikan atau mengkampanyekan masing-masing calon kandidat yang di usungnya.
D.    Pengertian PARPOL
Menurut R.H. Soltau Parpol ( partai politik) adalah sekelompok warga Negara yang sedikit banyak terorganisir, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan yang memanfatkan kekuasaanya ddan bertujuan menguasai pemerinntahan dan melaksanakan kebijaksanaan umum mereka. [1]
            Menurut Duverger adalah salah satu ilmuan poliik yang mencoba membuat klasifikasi Partai politik dan hingga saa tin masih di gunakan oleh kalangan ilmuan politik. Berdasarkan prsaingan antar partai yang trjai dalam sebuah system politik , maka klasifikasi partai politik di sebut dengan system kepartaian, dapat di bedakan menjadddi tiga yaitu : system satu parai, system ua parai, dan system multy partai. [2] 
            Menuurut Carlk J. Fridrich, partai politik adalah seklompok manusia yang teroganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi pimpinan partainya, dan berdasarkan penguasaan  ini memberikan kepada anggota partainya mamfaat yang bersifat idiil  maupun materiil.[3]
            Berasarkan beberapa definisi mengenai Partai politik, maka secara umum partai politik dapat di defiiinisikan  sebagai kelompok orang yang terorganisir serta berusaha  untuk  mengenalikan pemerintahan agar apat melaksanakan program-progaranmnya dan menempatkan atau mendudukkan anggota- anggota nya alam jabatan pemerintahan. Dalam UU no.31 tentang partai politik pasal 1 isebutkan bahwa: partai politik adalah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga Negara republic Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehnak dan cita-cita untuk mmperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dan Megara melalui pemilihan umum.
      Sebagai suatu organisasi, parpol secara ideal imaksukan unuk memobilisasi dan mengaktifkan rakyat, mengatur prbedaan pendapat yang saling bersilang, mewakili kepentingan tertentu, serta menyediakan sarana suksesi kepemimpinan politik secara abash an amai. Peran partai politik dialam Negara mokrasi sangat vital karena lembaga inilah yang nantinya mlakukan fungsi-fungsi kontrol terhadap  pemerintahan  melalui wakil-wakilnya yang duduk dilembaga legislative. Paratai politik juga berfungsi melkukan pendidikan politik kepada warga Negara supaya ikut andil alam kehidupan demokrasi.
      Partai politik mempunyai cita-cita, tujuan dan aktivitas yang berbea dari elemen demokrasi lainnya seperti kelompok  kepentingan (interest group) atau kelompok penekan (pressure group). Partai politik mmpunyai visi  dan misi yang lebih luas. Jika kelompok kpentingan hanya brjuanmg untuk mempngaruhi pembuat kebijakan agar terhindar dari peraturan-peraturan yang merugikan kpentingannya atau supaya diuuntungkan  dari produk hokum tertentu, maka partao politik lbuih mewakili kepntingan dari mayoritas konstituen yang diwakilinya. Kelompok kepentingan juga tidak berusaha mnempatkan wakil-wakilnya untuk duuk dikursi wakil rakyat, ia hanya cukup brusaha mempengaruhi satu atau dua pembuat kbijakan entah anggota legislative atau mentri dalam kabinet. Dilihat ari bebrapa inikator  iatas maka jelaslah bahwa partai politik mempunyai orientasi yang lebih visioner karena mewakili banyak golongan masyarakat.
            Tujuan partai politik ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kekuasaan dengan konstituinil unutk mlaksnakan kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka.[4]     

D. Definisi Konseptual
A. Pengertian Tim Sukses
            Tim sukses merupakan sekelompok orang yang memiliki tanggung jawab untuk mensosialisasikan atau mengkampanyekan masing-masing calon kandidat yang di usungnya
B. partai politik adalah
Partai politik adalah sebuah organisasi yang terdiri ari beberapa aktivis yang mempunyai orientasi dan cita-cita yang kurang lebih sama dan bertujuan untuk menjalan kan pemerintahan sesuai dengan ideology partainya melalui cara-cara konstitusional.

C. Kinerja adalah
Kinerja merupaka tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.  Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.
E.     Perilaku adalah
Prilaku merupakan tindakan atau perilaku suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat di pelajari.

E. Definisi Operasional
Operasionalisasi dalam tataran praksis

F. Metodologi
F1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif, karena dalam penelitian ini kami ingin memahami lebih jauh dari prilaku para tim sukses  partai-partai yang telah di lakukan, tidak hanya sekedar mengetahui apa yang terlihat. Meskipun pada awalnya data yang kita dapat berupa data kuantitatif namun setealah di buat table maka kita menambahkan alasan atau penjelasan dari responden di bawah table tersebut, sehingga kita tidak begitu saja menerima apa yang di tampilkan di table, namun kita lebih memperdalam lagi dengan alasan atau penjelasan-penjelasan tersebut. Karena itu merupakan salah satu keunggulan dari analisa kualitatif. 

F2. Dimensi Penelitian
Tujuan penelitian yang kami gunakan adalah Penelitian Deskriptif, karena kami ingin mengetahui gambaran suatu fenomena secara jelas , dan pada penelitian ini kami fokuskan pada pertanyan bagaimana (how) dan siapa (who).
Kegunaan penelitian yang kami gunakan adalah Evaluation Research karena kami ingin tahu apakah tim sukses sudah bekerja sebagaimana harusnya saat Pemilu Presiden BEM kemarin.
Waktu dalam penelitian yang kami gunakan adalah Case Study, karena kami memerlukan data yang sedetail mugkin untuk kelengkapan data dan untuk dapat memahami secara mendalam data-data yang di peroleh sehingga membutuhkan waktu yang lumayan lama, selain itu juga kami memerlukan beragam data dari nara sumber yang berbeda untuk kedetailan dan keberagaman data.
Teknik pengumpulan data yang kami gunakan adalan field research, karena dalam penelitian ini kami menggunakan teknik wawancara dari berbagai responden untuk mendapatkn data yang kami butuhkan dalam tema makalah penelitian kami,responden dalam penelitian kami adalah sebagian tim sukses dari masing-masing partai politik yang ada di Universitas Muhamadyah Yogyakarta,  sebelum kami melakukan penelitian kami terlebih dahulu menentukan tempat untuk melakukan penelitian, informasi-informasi yang penting kami catat dari hari ke hari selam proses penelitian, sehingga kami mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat atau data yang bersifat kuantitatif kemudian di tafsirkan dan di maknai secara lebih lanjut secara kualitatif.

F3. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah Analisa Kualitatif paradigm Positivism karena Data yang terkumpul bersifat kuantitatif kemudian dibuat kategorisasi baik dalam bentuk tabel, diagram maupun grafik.
Hasil kategorisasi tersebut kemudian dideskripsikan, ditafsirkan dari berbagai aspek, baik dari segi latar belakang, karakteristik dan sebagainya.

F4. Aspek-aspek dari penelitian sosial
Induktif, karena kami mencari data dari berbagai responden kemudian kami perkecil data hanya menjadi beberapa saja, kemudian kami buat kategorisasi baik dalm bentuk table, diagram maupun grafik, atau dengan kata lain kami membuat data dari yang bersifat umum menjadi khusus.
Variabel terbagi menjadi variable bebas (independent) dan variable terbatas (dependent). Dalam penelitian ini variable independent nya adalah kinerja dari tim sukses. kemudian variable terbatasnya (dependent) adalah kapasitas kinerja anggota, prioritas,  
Sampel adalah sebagian dari populasi. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang di gunakan pada penelitian ini. Pada dasarnya teknik sampling dapat di kelompokkanm menjadi dua, yaitu : Probability Sampling dan Non Probability Sampling.
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk di pilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, area sampling.
Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama sekali bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk di pilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi : sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.
Pada penelitian ini kami mengunakan teknik Non Probability Sampling, yaitu dengan teknik Snowball atua sering di sebut dengan teknik bola salju. Karen teknik ini merupak teknik pengambilan sampel sumber data,yang pada awalnya sedikit jumlahnya lama-lama menjadi lebih banyak, seperti halnya bola salju yang sedang menggelinding semakin lama semakin banyak. Hal ini di lakukan karena dari jumlah sumber data yang di peroleh sedikit tadi belum mampu memberika data yang memuaskan, sehingga kami mencari orang lain untuk dapat di gunaka sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sumber data akan semakin besar dan semakin banyak serta semakin lengkap.
  
F5. Daftar Pertanyaan
1.      Apa saja yang sudah anda lakukan untuk memenangkan PEMILU Presiden BEM kemarin ?
2.      Bagaimana pesiapan anda sebagai Tim Sukses dalam Pemilu Presiden BEM kemarin?
3.      Strategi apa saja yang anda pesiapkan pada saat itu?
a.       Pelaksanaan
b.      Hambatan dan Kendala















BAB II
SUBSTANSI PENELITIAN


Kami memilih untuk meneliti kampus kita sendiri yaitu Universitas Muhamadyah Yogyakarta, karena kami ingin ada perubahan dengan cara kerja tim sukses yang ada di kampus kita Universitas Muhamadyah Yogyakarata sehingga mahasiswa menjadi sadar dengan apa arti pemilu itu sendiri dan mereka dapat ikut serta dan ikut mensukseskan Pemilu dengan kesadaran sendiri tanpa ada paksaan, selain itu juaga kami ingin mahasiswa menjadi tahu tentang manfaat dari Presiden BEM, sehingga mereka dapat memanfaatkannya untuk kepentingan yang bermanfaat. Kami tidak ingin kondisi seperti ini terjadi secara terus menerus di kampus kita ini, ini merupakan kondisi yang memprihatinkan dan sangat mengecewakan. Selain perubahan dari kinerja tim sukses kami juga mengharapkan perubahan dari cara berfikir tim sukses dari masing-masing partai yaitu tidak hanya berfikiran untuk memenangkan Pemilu tetapi juga harus memfikirkan kondisi dari mahasiswa tersebut, apakah mahsiswa yang mereka ajak dan mereka paksa untuk memilih wakil dari masing-masing partai itu tau dan mengerti, jangan hanya memaksa tetapi juga harus manjelakan biarkan mereka sendiri yang menentukan pilihannya, dengan mempertimbangkan dari visi misi dan karakter dari masing-masing calon Presiden BEM. Dan selain itu juga tim sukse harus bertugas memberikan pengertian dan penjelasan jangan sampai mahasiswa hanya memilih Presiden dari penampilan fisiknya saja atau asal daerah mereka tinggal, atau dengan kata lain jangan sampai di kampus tercinta kita ini masih ada yang namanya politik aliran, karena itu akan membawa dampak yang tidak baik nantinya. Selain itu juga karena keterbatsan waktu, keterbatasan kendaraan sehingga kami hanya memilih melakukan penelitian hanya di Universitas Muhamadyah Yogyakarta dan tempatnya yang mudah terjangkau.











BAB III
SUBSTANSI PENELITIAN

Berdasarkan penelitian kami apa yang di lakukan oleh tim sukses masing-masing partai saat Pemilu Presiden BEM kemarin belum maksimal karena mereka hanya melakukan hal-hal yang bertujuan hanya untuk memenagkan Pemilu tesebut, seperti :
v  Partai kubah :
1.Mendekati orang – orang yang berpengaruh. Artinya, mereka lebih mendekati kepada orang-orang yang memiliki banyak teman, sehingga mereka dapat mempengaruhi teman – teman mereka untuk memilih. Dan sebagian dari mereka hanya menyuruh tanpa memberikan sosialisai tentang politik.
2.Apa yang menjadi perkataan seorang pemimpin di ikuti.
3.Kompak, seperti saat pendaftaran ke KPU dari partai-partai lain hanya mengajukan perwakilan dari masing-masing partai mungkin lima atau tiga orang, namun berbeda dengan partai Kubah , mereka membawa sekitar tiga puluhan orang.
4.Pemasangan pamphlet.
Partaikubah sempat fakum lama, namun pada saat ke fakumannya itu mereka menyiapkan untuk menjelang Pemilu Presiden BEM ini.
5.Partai kubah mengambila orang-orang yang bukan dari gerakan namun yang berpengaruh untuk dapat bergabung, sehingga dapat mengumpulkan suara yang lebih banyak.
6. Melakukan orasi.
v  Dari Partai Parmalat :
            1. Mereka tidak begitu antusias untuk menyebarkan atau menempelkan pamphlet.
            2. Melakukan orasi
3. Mendekati orang-orang yang berpengaruh, serta mengajak orang untuk memilih dan sebagian dari mereka tidak melakukan sosialisasi politik.
v  Dari Partai PIP :
            1.Pemasangan Pamflet
2.Sosialisasi pada konstituen, meskipun tidak semua tim sukses dari partai PIP ini melakukanya.
            3.melakukan orasi.
            4.Merancang strategi dari sebelum Pemilu melalui rapat pada malam hari.
5.memastikan peta kekuatan

            Dari bebrapa kendala yang di lakukan oleh tim sukses masing-masing Partai Politik yang ada di kampus, ada beberapa kendala ataupun hambatan, antara lain :
v  Dari Partai Kubah :
1.Hambatan komunikasi antar Tim Sukses dari Partai Kubah sehingga kurang kompak dalam menjalankan kampanye.
2.Kurangnya sumber dana karena dana hanya berasal dari kas Partai ataupun iuran yang di adakan oleh anggota dari Partai Kubah tersebut.
v  Dari Partai Parmalat :
1.Dana yang di gunakan, karena dana yang di peroleh hanya dari dana kas Partai dan dari iuran anggota Partai.
v  Dari PIP :
1.kendala mengapa hanya sebagian dari Tim sukses saja yang melakukan sosialisasi Politik, karena karakter yang di ambil oleh seoran pemimpin dalam menentukan Tim Sukses, seperti ada orang –orang yang kurang memiliki kompeten, atau memiliki background yang berbeda. Seperti tim sukses dari dari fakultan ISIPOL dan tim sukses dari Fakultas Pertanian memiliki basic yang berbeda, karena dari Fakultas Pertanian mereka kurang memiliki pengetahuan tentan Politik,mereka lebih banyak trjun langsung ke lapangan.
2.penerapan strategi yang kurang.
 penyebaran pamphlet yang seharusnya tidak hanya di lakuka di lingkungan internal kampus saja, namun juga kita dapat menempelkannya di tempat kost masing-masing agar orang menjadi lebih tau.
3.sifat kampanye yang monoton.
Kampanye yang di lakukan hampir sama dengan apa yang di lakukan pada tahun-tahun lalu, kurang mengembangka ide-ide yang dapat membuat orang penasaran dengan cara kampanye yang di lakukan, serta tidak hanya di lakukan di luar kampus tetapi juga harus bisa mensosialisasikan di luar kampus seerti di tempat kos.
4.konsolidasi. rapat pada malam hari sebelum Pemilu terlaksana. Pada saat itu Tim Sukses dari masing-masing Fakultas banyak yang tidak hadir.
5.pembuatan poster yang tidak maksimal, karena dana yang tidak memenuhi karena dana hanya berasal dari iuran kelompok saja, tidak ada bantuan dari Universitas maupun Fakultas.
6. Minimnya pembelajaran orasi.
7. tim sukses tidak memahami seluk beluk pemilih.


Selain memiliki kelebihan dalam memenangkan Pemilu, masing-masing Partai juga memiliki kekuatan atau kelebihan untuk dapat memenagkan Pemilu Presiden BEM tersebut, antara lain :
v  Dari Patai Kubah
1.Selama dalam ke fakuman, Partai Kubah merancang strtegi untuk menjalakan Pemilu Presiden BEM.
2.Taat pada apa kata Pemimpin
3.kompak.
4.mengambil orang-orang luar organisasi yang dapat berpengaruh dalam perolehan suara
5.Kandidat di haruskan dapan membuat daftar list.
v  Dari Partai Parmalat
1.solidaritas antar anggota sangat tinggi, meskipun dengan anggota yang sudah jarang kelihatan di kampus, dan mereka memberika dukungan.
2.basisnya kuat,meskipun orangnya sendiri.
v  Dari Partai PIP
1.lebih menyiapkan tim sukses yang berkopetan
2. lebih matang dalam mempersiapkan Pemilu

            Untuk menjadikan Pemilu depan menjadi lebih baik maka masing-masing partai ingin mengadakan evaluasi,
v  Dari Partai Kubah
1.membuat kebijakan atau planning, jangka panjang dan jangka pendek,
Jangka panjang :persiapan strategi yang di rancang
Jangka pendek : kampanye partai.
2.membuat program yang lebuh jelas
v  Dari Partai Parmalat
1.solidaritas harus tetap di jaga
v  Dari Partai PIP
1.sosok Presiden yang sekarang yang merupakan kandidat dari partai PIP harus dapat memprioritaskan kebijakan

Menurut kami Tim sukses dari masing-masing Partai belum mengerti dengan peran dan tugas mereka menjadi Tim sukses, anggota Tim sukses belum berkomitmen untuk menunaikan tanggung jawab mereka secara total. Hal ini terkait dengan political marketing (pemasaran politik) yang merupakan strategi dari masing-masing Tim sukses untuk membentuk serangkaian makna politis dibenak pemikiran para pemilih. Political marketing dibagi menjadi dua yaitu:
·         Political marketing jangka panjang dengan menggunakan kampanye politik.
·         Political marketing jangka pendek dengan menggunakan kampanye pemilu.[5]
Tim sukses dari masing-masing partai politik sebagian besar mengunakan political marketing yang bersifat jangka pendek yaitu kampanye pemilu yang sifatnya hanya semntara dan dilakukan disaat-saat pemilu. Sedangkan kampanye politik lebih kepada pencitraan diri atau membangun image dari calon kandidat yang dicalonkan. Biasanya kampanye ini dilakukan jauh sebelumnya dan dalam waktu yang lama untuk beberapa tahun kedepan.
Hal inilah salah satu yang menjadi permasalahan dari masing-masing tim sukses partai politik. Tidak sedikit dari tim sukses dari masing-masing parpol yang menngunakan cara atau strategi instan dimana hasil akhinya tidak maksimal dan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Apabila masing-masing tim sukses menerapkan strategi dengan political marketing yang memakai kampanye politik bukan kampanye pemilu, maka tim sukses masing-masing dari partai politik tidak perlu terlalu khawatir karena secara tidak langsung mereka sudah berkampanye atau mensosialisasikan diri. Karena pencitraan diri calon kandidat susdah tertanam ketika mereka secara tidak langsung melakukan kampany politik.

           
           















BAB IV
SUBSTANSI PENELITIAN

                                                            Statistics

 

timsukses
strategi
kelemahan
kelebihan
N
Valid
5
5
5
5
Missing
0
0
0
0


                                                                   timsukses

 
 
 
 

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid

2
40,0
40,0
40,0
kubah
1
20,0
20,0
60,0
parmalat
1
20,0
20,0
80,0
PIP
1
20,0
20,0
100,0
Total
5
100,0
100,0


                                                                              kelemahan

 
 
 
 

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid

2
40,0
40,0
40,0
dana
1
20,0
20,0
60,0
dana,komunikasi
1
20,0
20,0
80,0
dana,komunikasi,strategitidakmaksimal
1
20,0
20,0
100,0
Total
5
100,0
100,0


                                                                         kelebihan

 
 
 
 

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid

2
40,0
40,0
40,0
kompak,patuh,
1
20,0
20,0
60,0
kompeten
1
20,0
20,0
80,0
solidaritas
1
20,0
20,0
100,0
Total
5
100,0
100,0




                                                                   timsukses

 
 
 
 

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid

2
40,0
40,0
40,0
kubah
1
20,0
20,0
60,0
parmalat
1
20,0
20,0
80,0
PIP
1
20,0
20,0
100,0
Total
5
100,0
100,0


                                                                               strategi

 
 
 
 

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid

2
40,0
40,0
40,0
orasi,pamlet,konsolidasi,pendekatan
1
20,0
20,0
60,0
orasi,pendekatan,
1
20,0
20,0
80,0
pamplet,orasi,pendekatan
1
20,0
20,0
100,0
Total
5
100,0
100,0


                                                                         kelebihan

 
 
 
 

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid

2
40,0
40,0
40,0
kompak,patuh,
1
20,0
20,0
60,0
kompeten
1
20,0
20,0
80,0
solidaritas
1
20,0
20,0
100,0
Total
5
100,0
100,0








Berdasarkan table di atas dapat di lihat semua tim sukses dari masing-masing Partai politik mengalami kendala pada Dana dan Komunikasi. Dalam menjalankan strateginya, para tim sukses lebih dominan menggunakan cara pendekatan dan orasi, sedangkan kekuatan yang dimiliki dari tim sukses masing-masing parpol cenderung mengutamakan kekompakan dan solidaritas.










BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang kami teliti menunjukan bahwa kinerja tim sukses belum maksimal dalam mempersiakan Pemilu Presiden BEM kemarin, itu dapat dilihat dari jawaban-jawaban yang di peroleh dari hasil wawancara kami dengan sebagian tim sukses. Sebagian dari mereka melakukan pemaksaan untuk memilih calon Presiden dari masing – masing Partai, sehingga mereka dapat mencapai tujuan utamanya  yaitu memenangkan Pemilu Presiden BEM , seperti dengan cara apabila mereka mengenali seseorang maka mereka akan menyuruh untuk memilihnya tanpa ada penjelasan sama sekali, mereka memanfaatkan orang-orang yang berada di dekat mereka dan orang –orang yang dekat dengan mereka untuk memilih kandidat dari masing-masing Partai atau menggunakan system pertemanan. sedikit dari mereka yang melakukan tugasnya seperti apa yang menjadi tugas dari tim sukses, seperti mensosialisasikan Paratainya, memberi tahu manfaat dari adanya Pemilu dan manfaat dari tugas seorang Presiden BEM . menurut kami tim sukses dari masing-masing Partai belum mengerti dengan peran dan tugas mereka menjadi tim sukses, anggota tim sukses belum berkomitmen untuk menunaikan tanggung jawab mereka secara total.
Banyak mahaisswa yang tidak peduli dengan adanya Pemilu karena anggota dari tim sukses yang di rekrut oleh pemimpin tidak berkopeten, sehingga mereka tidak memberikan penjelasan atau tidak mensosialisasikan politik kepada mahasiswa secara logis sehingga mahasiswa banyak yang tidak paham dengan adanya pemilu, karena tim sukses hanya mengangap pemilih ini adalah sebagai ladang kemenangan atau dapat di katakana bahwa tim sukses lebih mengutamakan kepentingan dari pada kesadaran dari mahasiswa.
Dapat di simpulkan juga bahwa pemilih yang memilih dalam Pemilu Presiden BEM kemarin mungkin hnaya 15% dari seluruh mahasiswa yang ada di Universitas Muhamadyah Yogyakarta. Dan dari apa yang di lakukan oleh masing-masing tim sukse dapat di katakana bahwa 70-80 % konstituen memilih karena factor pertemanan dan kedekatan sedangkan yang murni kesadaran politik mungkin hanya 10 %.
Selain itu juga mungkin sebagian mahasiswa atau malah hampir seluruh mahasiswa yang sudah lama tidak mau lagi untuk memilih pada Pemilu Presiden BEM karena mereka berfikir selama mereka kuliayah tidak pernah atau bahkan tidak tau manfaat adanya Presiden BEM Universitas ini. Itu di kerenakan :
1.      Sibuk dengan urusan yang ada di luar kampus
2.      Setiap tahun harga SPP selalu meningkat, namun itu tidak di gubris sama sekali oleh BEM Universitas.
3.      Tidak ada perubahan fasilitas dari kampus.
4.      Masalah dana tidak transparasi.



B.     Saran
Untuk Pemilu Tahun depan kami harapkan pemimpin dapat lebih bisa memilih siapa yang menjdi anggota Tim Sukses dan dapat menerapkan strategi yang benar-benar dan dapat di jalankan. Dan kami berharap kampanye nya jangan monoton atau sama- dengan tahun-tahun ini atau tahun-tahun lalu, karena itu salah satu yang membuat mahsiswa menjadi tidak tertarik dan tidak penasaran. Car kerja dan cara berfikir tim sukses juga tidak boleh menganggap pemilih itu sebagai ladang kemenangan, namun konstituen juga di beri pengarahan atau informasi tentang manfaat dari Pemilu dan manfaaat dari Presiden BEM Universitas Muhamaddyah Yogyakarta, jangan hanya di paksa dan jangan hanya menggunakan system pertemanan.








[1] Ibid, Hlm 161
[2] Miriam budi harjo, asar-assaar ilmu politik, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,1992 Hlm 166-170
[3] Ibi, hal 161.

[5] Hafied cangara,komunikasi politik,rajawali press:Jakarta 2009